Jakarta-cahaya.news|Kabar penangkapan babi ngepet di RT.02 RW.04 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, beberapa hari lalu kita telah dipastikan sebagai rekayasa.
"Sebelumnya yang sudah viral tiga hari sebelumya adalah Hoaks, itu berita bohong,"kata Kapolres Metro Depok Kombes Pol. Imran Edwin Siregar, Kamis (29-4-2021).
Edwin Siregar menjelaskan, rekayasa dimulai ketika di permukiman itu, beberapa warga mengeluh uangnya hilang Rp.1 juta - Rp.2 juta dan sempat beredar kabar bahwa yang itu dibawa babi ngepet.
Tersangka AI kemudian memesan secara online seekor babi dari pencinta binatang yang dibeli harganya Rp.900.000, dengan ongkos kirim Rp.200.000.
"Tujuan mereka adalah supaya lebih terkenal di kampungnya, karena ini merupakan salah satu tokohlah sebenarnya, tapi disebut tokoh juga tidak terlalu terkenal, jadi supaya dia dianggap saja,"ujar Edwin Siregar.
"Seolah-olah mengarang cerita, ada tiga orang, satu orang turun tanpa menapakkan kaki, kemudian keduanya pergi naik motor, tiba-tiba satu setengah jam berubah jadi babi, padahal itu tidak benar. Sudah direncanakan,"jelas Edwin Siregar.
Polisi menjerat AI dengan pasal 14 ayat 1 atau 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. AI terancam kurungan 10 tahun penjara.
Sementara itu, delapan rekan AI saat ini masih diproses polisi.
Depok Heboh Isu Babi Ngepet.
Isu soal babi ngepet ini mendadak viral di media sosial, Selasa (27-4-2021).
Video seekor babi hutan yang dimasukkan kedalam kandang menjadi tontonan ramai warga RT.02 RW.04 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Tak hanya itu, yang membuat semakin heboh, seorang pria dengan pengeras suara dengan gaya meyakinkan menyebut itu bukan hanya sekedar babi, melainkan manusia yang berubah menjadi babi.
Dia pun menceritakan detik-detik penangkapan babi itu hingga melibatkan enam orang yang harus telanjang bulat di sebuah kebun.
Dia juga mengaitkan soal laporan warga yang merasa kehilangan uang dengan keberadaan nabi ngepet ini.
Anehnya lagi, narasi yang dibuat menyebutkan bahwa babi yang sudah ditangkap itu semakin lama semakin mengecil.
Terpisah, salah seorang saksi mata, Suhanda, 51 tahun dilokasi mengatakan, keluhan warga yang banyak kehilangan uang memang sudah terjadi sejak lama, dan sosok babi ngepet tersebut sudah diincar satu bulan ini, akhirnya semalam dapat,"ujarnya.
Karena kabar soal penangkapan babi ini membuat banyak warga berdatangan hingga akhirnya menimbulkan kerumunan, babi itu akhirnya dipotong dan dikubur warga.
Sebelum disembelih, sejumlah warga sekitar pun bahkan menggelar pengajian terlebih dahulu.
"Karena kalau enggak dieksekusi dari sekarang, itu mengakibatkan kerumunan orang semakin banyak,"kata Suhanda.
Karena sekarang kita lagi pencegahan Covid-19, makanya kita cepat-cepat mengeksekusinya supaya tidak ada kerumunan banyak-banyak,"pungkasnya. *A.Siregar*





Posting Komentar