Pengamat: Rotasi Jabatan di Pemkab Labuhanbatu Selatan Sebaiknya Gunakan 'Merit System'
Seperti diketahui, pada Desember 2021 yang lalu, Pemda melakukan promosi dan mutasi jabatan pada 52 ASN yang terdiri dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas
Mengenai promosi, mutasi dan rotasi jabatan di internal Pemda Labuhanbatu Selatan, banyak pihak turut berkomentar, termasuk Direktur Organisasi DPP C.I.C Jakarta, AS Hasibuan.
Mengenai promosi, mutasi dan rotasi jabatan di internal Pemda Labuhanbatu Selatan, banyak pihak turut berkomentar, termasuk Direktur Organisasi DPP C.I.C Jakarta, AS Hasibuan.
Kepada cahaya news.com, Direktur Organisasi DPP CORRUPTION INVESTIGATION COMMITTEE (C.I.C) itu mengatakan, berdasarkan pengamatannya, praktik yang terjadi di balik perotasian ASN pada sejumlah jabatan strategis di lingkup Pemda Labuhanbatu Selatan itu masih jauh dari nuansa 'merit system process'.
"Masih jauh, masih sangat jauh untuk dikatakan telah menerapkan metode merit system. Beberapa bukti bahkan bisa saya katakan sangat bernuansa klientelisme, feodalistis dan bahkan mohon maaf terkesan nepotis,"ujar AS Hasibuan saat ditemui di kantornya, di Jakarta Selatan, Kamis (13/1).
Alumnus Universitas Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) itu menjelaskan, dalam mekanisme merit system, seseorang (pejabat) diseleksi berdasarkan kapabilitas yang ia miliki.
"Pejabat yang mengisi pos-pos strategis dalam birokrasi pemerintahan, karenanya, dalam merit system, menempatkan orang berdasarkan kemampuan, kompetensi, kualifikasi, keahlian, dan kapasitas sesuai bidangnya. Hal ini sangat bertentangan dengan, katakanlah, dalam tradisi patronase kekuasaan dan lebih-lebih dalam budaya klientelisme dan feodalisme yang cenderung mengutamakan cara-cara nepotis,"jelasnya.
Direktur Organisasi DPP CORRUPTION INVESTIGATION COMMITTEE (C.I.C) Jakarta itu bahkan dengan tegas mengatakan, jangan sampai ada indikasi penunjukan orang-orang tertentu (klain keluarga penguasa) tanpa dilandasi kapabilitas untuk mengisi posisi penting pada penyegaran jabatan ASN Pemda Labusel kemarin.
Meski begitu, pihaknya tidak ingin menjustifikasi bahwa di balik promosi dan mutasi jabatan yang dilakukan Bupati dan Wakil Bupati bermuatan nepotisme.
"Saya tidak katakan ada praktik penunjukan orang-orang terdekat Bupati dan atau Wakil Bupati dalam penyegaran sejumlah jabatan penting di Pemkab. Hanya saja, dalam pengamatan saya, diskresi pilah-pilih penunjukan langsung dan sebagian lelang sangat nampak politis. Bagi saya, hal tersebut tidak elok dilakukan oleh kepala pemerintahan,"pungkas Hasibuan. **PR**



Posting Komentar